Friday, February 22, 2019

MODUS OPERANDI KHOWARIJ

Fajri Salam salah satu Santri Taruna Islam Al-Khairiyah Citangkil

MODUS OPERANDI KHOWARIJ


Miris melihat keadaan masyarakat Indonesia akhir akhir ini, hoax, hasutan, fitnahan, ujaran kebencian, berseliweran bebas di medsos yg membuat tumpulnya hati dan kemanusian sbg manusia yg beragama serta manusia berbudaya timur yg sopan santun.

Keadaan seperti ini jika kita pilih salah satu padanan situasinya dlm sejarah Islam, maka situasinya mungkin mirip dgn situasi masa2 kepemimpinan *Ali bin Abi Tholib RA*, dengan puncak kekisruhannya hingga di akhir2 masa kepemimpinan Ali bin Abi Tholib RA, Khowarij semakin gencar melakukan kampanye hitam bertema agama di mimbar mimbar hingga terbunuhnya Ali bin Abi Tholib RA. Dalam sejarah Islam, Ummar bin Khotob RA, Utsman bin Affan RA dan Ali bin Abi Tholib RA adalah orang orang kepercayaan Nabi SAW yg di bunuh oleh Rakyatnya yg telah menurun kualitasnya karena haus kekuasaan.

Padahal orang2 *Khowarij* sdh mengalami kekalahan berdebat keagamaan oleh *Abdullah bin Abbas RA* yg diutus Ali bin Abi Tholib RA untuk menghadapi perbedaan pandangan yang ada. Perdebatan tersebut berhasil mengembalikan hingga 6.000 pengikut Khowarij kembali lagi setia kepada Ali bin Abu Tholib RA, namun sisanya terus sj semakin gencar menyerang Ali bin Abi Tholib RA dgn kampanye *"Tidak ada hukum kecuali hukum Allah"* hingga mereka menyatakan *bahwa Ali RA tlh keluar dr hukum Allah*. Kekisruhan tersebut hanya menghasilkan dibunuhnya Ali RA oleh *Abdurrahman bin Muljam* gegendot Khowarij dgn *PROPAGANDA* yg di bangun bhw Ali RA halal ditumpahkan darahnya krn tlh keluar dr hukum Allah. Opini bahwa Ali RA telah keluar dari hukum Allah dan propaganda dgn tema tema agama yg menggiurkan beraroma angin surga memang sengaja di bangun oleh kelompok *ELIT KHOWARIJ* untuk menarik simpati dukungan dari kalangan ummat Islam, walhasil kelompok Khowarij berhasil menggaet pengikut dari kaum muslimin yang labil.

Ada beberapa sejarawan yg mengatakan bahwa motif sesungguhnya dari elit Khowarij adalah mengenai kekuasaan tahta, harta dan wanita serta balas dendam dengan menjadikan agama sebagai alat utk mencapai tujuannya.

Perlu di ingat bahwa, Nabi Muhammad sendiri tdk pernah ragu akan kecerdasan dan pemahaman agama yg dimiliki Ali RA dan Abdullah bin Abbas RA... tapi org2 Khowarij tetap sj ngeyel, mengapa ?.... *karena memang motif gerakan mereka bkn motif agama tapi politik kekuasaan yg menggunakan tema agama*.

*Perbedaan pandangan dlm agama itu biasa sbg dinamika dan tdk akan menjadi perpecahan*, tapi jk berbeda kepentingan apalagi kepentingan syahwat maka itu sesungguhnya yg menjadi sebab terjadinya perpecahan...

Jika sekedar berbeda pandangan dlm pemikiran keagamaan maka bisa selesai dgn adab dan toleransi, tp jk kepentingannya adalah kekuasaan maka tak akan bs selesai dgn keagamaan kecuali syahwat berkuasanya terpenuhi.

Perlu dicatat bhw jika itu perbedaan urusan agama, mari kita belajar bertoleransi kepada para Imam 4 madzhab *Ahlussunnah wal Jamaah* yakni Imam Hanbali, Imam Syafi'i, Imam Malik dan Imam Hanafi. Pandangan boleh berbeda dgn argumentasi dalil masing2 tapi kepentingannya sama yakni kemaslahatan dgn mengedepankan adab yg baik.

Mari kita waspada terhadap modus operandi *Khowarij* yang tak sungkan sungkan membangun argumentasi dan propaganda yg bertema keagamaan dan kemanusiaan tapi meletakan agama, adab atau ahlak mulia di telapak kakinya dan meletakan nilai2 hanya di kerongkongannya serta tak segan segan membunuh demi kekuasaannya tercapai.

 
Allahu'alam

No comments:

Post a Comment