Fajri Salam salah satu Santri Taruna Islam Al-Khairiyah Citangkil
MODUS OPERANDI KHOWARIJ
Miris melihat keadaan masyarakat Indonesia
akhir akhir ini, hoax, hasutan, fitnahan, ujaran kebencian, berseliweran bebas
di medsos yg membuat tumpulnya hati dan kemanusian sbg manusia yg beragama
serta manusia berbudaya timur yg sopan santun.
Keadaan seperti ini jika kita pilih salah satu
padanan situasinya dlm sejarah Islam, maka situasinya mungkin mirip dgn situasi
masa2 kepemimpinan *Ali bin Abi Tholib RA*, dengan puncak kekisruhannya hingga
di akhir2 masa kepemimpinan Ali bin Abi Tholib RA, Khowarij semakin gencar
melakukan kampanye hitam bertema agama di mimbar mimbar hingga terbunuhnya Ali
bin Abi Tholib RA. Dalam sejarah Islam, Ummar bin Khotob RA, Utsman bin Affan
RA dan Ali bin Abi Tholib RA adalah orang orang kepercayaan Nabi SAW yg di
bunuh oleh Rakyatnya yg telah menurun kualitasnya karena haus kekuasaan.
Padahal orang2 *Khowarij* sdh mengalami
kekalahan berdebat keagamaan oleh *Abdullah bin Abbas RA* yg diutus Ali bin Abi
Tholib RA untuk menghadapi perbedaan pandangan yang ada. Perdebatan tersebut
berhasil mengembalikan hingga 6.000 pengikut Khowarij kembali lagi setia kepada
Ali bin Abu Tholib RA, namun sisanya terus sj semakin gencar menyerang Ali bin
Abi Tholib RA dgn kampanye *"Tidak ada hukum kecuali hukum Allah"*
hingga mereka menyatakan *bahwa Ali RA tlh keluar dr hukum Allah*. Kekisruhan
tersebut hanya menghasilkan dibunuhnya Ali RA oleh *Abdurrahman bin Muljam*
gegendot Khowarij dgn *PROPAGANDA* yg di bangun bhw Ali RA halal ditumpahkan
darahnya krn tlh keluar dr hukum Allah. Opini bahwa Ali RA telah keluar dari
hukum Allah dan propaganda dgn tema tema agama yg menggiurkan beraroma angin
surga memang sengaja di bangun oleh kelompok *ELIT KHOWARIJ* untuk menarik
simpati dukungan dari kalangan ummat Islam, walhasil kelompok Khowarij berhasil
menggaet pengikut dari kaum muslimin yang labil.
Ada beberapa sejarawan yg mengatakan bahwa
motif sesungguhnya dari elit Khowarij adalah mengenai kekuasaan tahta, harta
dan wanita serta balas dendam dengan menjadikan agama sebagai alat utk mencapai
tujuannya.
Perlu di ingat bahwa, Nabi Muhammad sendiri
tdk pernah ragu akan kecerdasan dan pemahaman agama yg dimiliki Ali RA dan
Abdullah bin Abbas RA... tapi org2 Khowarij tetap sj ngeyel, mengapa ?....
*karena memang motif gerakan mereka bkn motif agama tapi politik kekuasaan yg
menggunakan tema agama*.
*Perbedaan pandangan dlm agama itu biasa sbg
dinamika dan tdk akan menjadi perpecahan*, tapi jk berbeda kepentingan apalagi
kepentingan syahwat maka itu sesungguhnya yg menjadi sebab terjadinya
perpecahan...
Jika sekedar berbeda pandangan dlm pemikiran
keagamaan maka bisa selesai dgn adab dan toleransi, tp jk kepentingannya adalah
kekuasaan maka tak akan bs selesai dgn keagamaan kecuali syahwat berkuasanya
terpenuhi.
Perlu dicatat bhw jika itu perbedaan urusan
agama, mari kita belajar bertoleransi kepada para Imam 4 madzhab *Ahlussunnah
wal Jamaah* yakni Imam Hanbali, Imam Syafi'i, Imam Malik dan Imam Hanafi.
Pandangan boleh berbeda dgn argumentasi dalil masing2 tapi kepentingannya sama
yakni kemaslahatan dgn mengedepankan adab yg baik.
Mari kita waspada terhadap modus operandi
*Khowarij* yang tak sungkan sungkan membangun argumentasi dan propaganda yg
bertema keagamaan dan kemanusiaan tapi meletakan agama, adab atau ahlak mulia
di telapak kakinya dan meletakan nilai2 hanya di kerongkongannya serta tak
segan segan membunuh demi kekuasaannya tercapai.
Allahu'alam
No comments:
Post a Comment